Selasa, 27 Januari 2009

Doni Tata Masuk Tabloid Jerman





................................................................................................................................


Walaupun hanya secuil, ada kebanggaan juga melihat Doni Tata masuk salah satu tabloid otosport terkemuka Jerman. Ini semua tidak lepas dari nama besar bos tim Doni Tata saat berlaga di GP 250 tahun lalu: Almarhum Dieter Stappert. Begini beritanya:

Pradita: 600er-WM

Doni Tata Pradita wechselt nach dem Tod seines ehemaligen Teamchefs Dieter Stappert mit Unterstützung von Yamaha Indonesien in die 600er-WM. Im Gegensatz zu 250er-Klasse sollte er mit der R6 ein konkurrenzfähiges Motorrad zur Verfügung haben.

Terjemahan bebasnya: Setelah wafatnya sang bos tim, Dieter Stappert, Doni Tata Pradita pindah kelas ke kejuaraan dunia 600 cc dengan dukungan Yamaha Indonesia. Berbeda dengan keadaannya saat di kelas 250 cc, kali ini seharusnya dia memiliki motor yang kompetitif, yakni R6.

Sebenarnya ini berita basi. Tabloid ini pun sudah diterbitkan sejak tanggal 20 Januari lalu. Saya sempat berpikir berkali-kali saat hendak membelinya, alasannya ya karena tabloid tidak awet disimpan untuk jangka panjang. Saya lebih senang membeli majalah. Apalagi harganya lumayan mahal, 2 Euro. Dengan 2 Euro itu sudah bisa buat beli makanan untuk 2 hari lho..ya jangan membayangkan makanan enak, tapi makanan untuk bertahan hidup di rumah: telur 10 butir (1,2 Euro) dan 2 bungkus mie spaghetti @ 500 gram (78 cent). Soal biaya hidup, Jerman masih lebih murah dibandingkan negara Eropa lainnya seperti Italia, Prancis dan Spanyol. Namun, akhirnya saya beli juga itu tabloid basi..buat kenang-kenangan lah..

Isi beritanya memang sangat singkat. Jika saja Doni tidak sempat menjadi anak asuh Dieter Stappert, tidak mungkin namanya dikenal di Jerman ataupun diliput. Sebut saja Gomez, Chow ataupun Laverty. Mereka hanya sebatas disebut namanya saja, tidak pernah ditampilkan fotonya. Kalaupun ada beritanya, paling hanya 2 kalimat. Beruntunglah Doni, dan sepatutnya kita berterimakasih kepada almarhum Dieter Stappert.

Media Jerman pun tidak luput dari kesalahan. Sebut saja kode negara, tertulis IND, bukannya INA. Wah itu mah India atuh.. Di tabel kejuaraan dunia Supersport yang ditampilkan, nama Doni Tata Pradita pun ditulis paling akhir! Apakah kali ini Doni dianggap paling underdog? Minimal kali ini nama Doni tidak salah tulis lah...dulu saya sempat baca majalah terkenal, Euro Sport. Di sana tertulis: Dani Pradita hehehe...(tau dong pengaruh siapa...)

Tentu saja kita berharap prestasi Doni bisa membalikkan semua fakta...Sayang semboyan Yamaha bukannya the power of dream! Di sisi lain, bikers Indonesia sepatutnya berterimakasih kepada Yamaha Indonesia yang konsisten memperjuangkan nama Indonesia di ajang balap motor internasional. Yamaha Indonesia..Thank you.. Danke schön...Xiexie..Syukron..Syukria..Grazie..Gracias...Merci beaucoup...Arigato.......Terima Kasih...

Sepenggal Berita Basi lainnya:

1. Duel Bayliss dan Rossi gagal!

Alasannya ada beberapa. alasan pertama adalah permintaan honor Bayliss yang 1 juta Euro dianggap terlalu tinggi. Alasan selanjutnya adalah permintaan Bayliss yang menginginkan dukungan dari tim suksesnya. Itu tidak bisa dipenuhi, karena Ernesto Marinelli beserta crew plus insinyur elektronik, Alessandro Balducci sudah sibuk mempersiapkan motor Ducati untuk Noriyuki Haga. Alasan ketiga adalah masalah kontrak Rossi untuk diizinkan start dengan motor Superbike oleh Dorna. Alasan terakhir dijelaskan bos tim Yamaha Italia, Massimo Meregalli. Doi menerangkan kalau duel ini adalah idenya Rossi, tetapi Yamaha tidak menyanggupinya!

2. Simpang siur keikutsertaan Kawasaki di ajang Motogp!

Sudah pada tahu kan kalau Kawasaki masih punya kesempatan untuk tetap berkiprah di Motogp. Semua juga tau dong test yang dilakukan Kawasaki di Australia, tepatnya di Eastern Creek. Nah, test itu sebenarnya salah satu bentuk dukungan Dorna agar Kawasaki tetap eksis di ajang ini. Berdasarkan aturan, tim-tim peserta sebenarnya dilarang melakukan test dalam rentang waktu 1 Desember 2008 hingga 20 Januari 2009. Namun, Dorna mengizinkan Kawasaki melakukannya.

Test yang tidak dilakukan di sirkuit Kawasaki di Jepang, Autopolis, karena alasan suhu udara terlalu dingin ini direkam oleh Dorna dan dijadikan iklan berdurasi lebih dari 3 menit untuk membantu Kawasaki mencari sponsor. Test tersebut dilaksanakan dengan mengandalkan dua joki, yakni Oliver Jacque dan Tamaki Serizawa. ZX-RR yang ditest mengalami perubahan kecil di sektor fairing. Kawasaki juga mempersenjatai ZX-RR dengan rangka baru dan lengan ayun yang sudah diperbarui. Jacque berkomentar bahwa tunggangannya kali ini sudah lebih baik di sektor handling jika dibandingkan versi sebelumnya. Bahkan, di test berikutnya, Kawasaki sudah menyiapkan mesin baru! Wah memang tampaknya Kawasaki sebenarnya tidak bermaksud menyerah total...Soal pembalapnya entahlah..Melandri sendiri dikabarkan masih ingin bertahan di Motogp. Untuk itu, sang manajer, Alberto Vergani, masih berusaha melobi Honda.

Untuk bisa kompetitif di Motogp, tidak bisa hanya mengandalkan pengembangan di awal musim. Pengembangan harus terus dilakukan sepanjang musim. Kawasaki masih mencari tim yang siap mengemban tugas extra berat ini. Tugas ini kemungkinan akan diemban oleh tim Akira yang mengembangkan gacoan Kawasaki di ajang WSBK. Namun, itupun tidak mudah direalisasikan. Terlebih mengingat prestasi geng ijo di WSBK yang sakaw kali...

Sumber:

Motorsport Aktuell terbitan 20 Januari 2009



2 komentar:

  1. Wow, keren!
    Saya selalu mengikuti progress Doni di WSS. Saya yakin ni anak bisa hebat nantinya, mengalahkan Rsttaphark Wilairotnya Thailand!

    BalasHapus
  2. Hallo Bro.. Wilairot manteb tahun ini.. ketara deh, prestasi susah instan..
    DOni jg dah lumayan, kalo saya bilang sih targetnya 15 besar aja tahun ini.. target awal yang 10 besar terlalu muluk.. WSS isinya juga pembalap2 sangar euy.. Keep learning Don..

    BalasHapus