Senin, 05 Januari 2009

2009: Start dari Pit Lane???














Memasuki tahun baru 2009, seperti biasa, saya mengheningkan cipta saja di kamar karena tidak ada yang ajak jalan-jalan hiks... Buat saya mungkin moment pergantian tahun baru ke 2009 yang pada umumnya lebih dirayakan dibanding tahun baru Islam sendiri adalah sebuah saat untuk sedikit mengevaluasi berbagai aspek dalam hidup saya.
Banyak orang yang alergi mendengar istilah evaluasi. apalagi kalau evaluasi itu dilakukan oleh orang lain. Wajar, karena evaluasi yang baik akan membawa perubahan. Seperti yang sudah-sudah, banyak orang yang tidak suka perubahan. Evaluasi sendiri sangat penting kita lakukan, yang paling nyaman ya mengevaluasi diri sendiri, toh tidak ada yang sakit hati kan? Lihat saja di dunia balap! Yang tidak melakukan evaluasi dan perbaikan silakan jadi bulan-bulanan. Jangankan tidak mengevaluasi diri, yang melakukan evaluasi dan perbaikan saja masih sering tertinggal. Good is not enough when better is expected!
Hal ínilah yang sering mengganggu benak saya. Bro lihat foto teman-teman kuliah saya disini..Yup, kami semua teman kuliah seangkatan dan berjumlah tidak lebih dari 20 orang. Jujur saja, saya mahasiswa paling dodol yang ada di Jena hehe... Maklum, selama ini saya belajar seperti katak dalam fairing. Bukannya saya merendahkan kompetisi yang ada di Indonesia. Di Indonesia ada banyak orang-orang yang tingkat intelektualitasnya masuk kategori ajaib. Yang rajin menuntut ilmu juga banyak. Hanya saja dalam penilaian saya, jumlahnya masih terlalu sedikit dan tidak tersebar merata. Akibatnya suasana kompetisi itu tidak ada. Saya analogikan dengan Valentino Rossi saat tahun pertama Honda menurunkan RC211V. Rossi nyaris tidak ada lawannya! Di Awal musim kompetisi, hanya Tohru Ukawa saja yang bisa mengganggu dominasi Rossi, itupun karena motornya sama. Tim-tim lain yang saat itu masih di awal phase pengembangan motor 4 tak ataupun masih mengandalkan mesin 2 tak tampil melempem. Saat itu, ketika Rossi juara, tim-tim lainnya nampak menganggap hal itu lumrah alias tidak kebakaran jenggot, toh levelnya memang masih jauh berbeda. Begitu juga yang saya rasakan di Indonesia, ketika ada anak ajaib di kelas, yang lainnya tenang-tenang saja, toh sang professor memang anak ajaib!Keadaan ini adalah salah satu faktor yang membuat siswa lainnya santai-santai saja.
Berbeda dengan yang saya rasakan sekarang. Teman-teman dari berbagai negara ini benar-benar membuat standard yang tinggi. Kalau diibaratkan balapan, mereka menggunakan motor superbike, sedangkan saya hanya memakai motor supersport. Artinya, kalau tidak digeber semaksimal mungkin, siap-siap saja dioverlap. Memang pada awalnya sangat membuat depresi. Disamping konsistensi belajar yang tinggi, ada hal penting yang saya pelajari dari mereka: Belajar itu seumur hidup dan bukan hanya untuk nilai akademis. Kedengarannya memang sepele, tetapi dalam hati saya ada penyesalan: kenapa tidak dari dulu...
Jauh banget ya Bro ngelanturnya? tidak ada hubungan dengan judul artikel? Namanya juga ngelantur hehe.. Oke, kita kembali ke track. Kenapa start dari pit lane? Ada beberapa hal yang menyebabkan pembalap terpaksa start dari pit lane. Secara umum penyebabnya adalah: Perbaikan di saat-saat terakhir! Daripada si pembalap tidak finish...atau daripada si pembalap dioverlap berkali-kali dan jadi bulan-bulanan..
Saya ingin menganalogikannya dengan Indonesia. Kita semua tentunya masih ingat dampak Krisis moneter yang berimbas besar dan membawa serta krisis multidimensional di negara kita. Saat ini krisis versi 2.0 sudah diambang mata! Indonesia sebagai negara (bukan individual) sepertinya tidak pernah start dari front row, apalagi dari pole position.. Terlebih sehabis krisis tahun 98, negara kita sepertinya sudah menjadi kontestan yang start dari beberapa baris sebelum baris terakhir. Apakah yang sudah kita lakukan untuk menghadapi race 2009 yang gelagatnya bakal lebih buruk dari tahun 1998? Haruskah kita melakukan perbaikan di saat-saat terakhir, tentunya sebelum terlambat!! Haruskah kita start dari pit lane???
Bukan Pujangga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar