Senin, 19 Januari 2009

Harley Davidson CRTT: Blasteran Amrik-Italia

Kalau Harley Davidson saat ini identik dengan mesin V twin bongsor dan tidak dirancang untuk balapan, maka dulu tidak demikian. Contohnya si CRTT yang merupakan produk HD yang dirancang dan dilahirkan di Italia. Lahir di Italia dan dirancang orang Italia, tentunya memiliki cita rasa Italia yang doyan motor cepat.
CRTT adalah rancangan Alfredo Bianchi. Motor yang berbasis motor jalanan 175 cc, yakni Aermacchi Chimera, diproduksi dalam 3 kapasitas mesin berbeda, yakni 250, 350 dan 402 cc.
Tidak seperti Harley Davidson pada umumnya yang dirancang untuk santai menikmati perjalanan, CRTT dirancang untuk santai melibas kompetitornya. Motor yang diproduksi tahun 1960 ini di Italia dikenal dengan nama Ala D'Oro, atau kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia: sayap emas...wah gold wing dong..
Sebagai motor balap, CRTT yang blok mesinnya menganut sand cassing, layaknya Honda CB 750 generasi awal, diperlengkapi dengan suspensi kelas wahid. Garpu depan teleskop produk Ceriani adalah yang paling top saat itu, dan tentunya membuat si rider ikut ceria. Rem depan yang masih teromol pun sudah termasuk spek yahud. Teromolnya memang satu, tetapi di dalamnya terdapat dua pasang sepatu rem yang siap berduel dengan dinding tromol..ya artinya prinsip kerjanya mirip-mirip sama rem cakram dobel motor-motor zaman sekarang lah...
Penerus tenaga dari mesin 4 tak bersilinder tunggal dipercayakan kepada kopling kering. Pengapiannya bersumber dari magnet yang tersambung dengan kruk as. Untuk urusan tenaga, wow, tidak bisa dianggap remeh. CRTT berkapasitas 250 cc, atau tepatnya 248 cc, sanggup menghasilkan tenaga 35 PS pada 10000 rpm. Dengan bobot hanya 111 Kg, tentunya cukuplah untuk mengasapi Ninja 250 R standard. Yoi...motor ini bisaa diajak ngebut hingga 185 Km/jam.
Ayo...siapa mau modif Honda Win?? Mungkin CRTT bisa jadi acuan oke. Tinggal bermodal tanki panjang dan buntut tawon plus setang jepit, aura CRTT sudah bisa terasa di Honda Win. Tentunya lampu-lampu dan spidometer harus disesuaikan juga. Dengan dana 3 juta rupiah, sepertinya Honda Win sudah bisa mejeng mengikuti gaya Harley Italiana ini..
Sumber:
Hugo Wilson: Motorräder, über 300 Klassiker. München 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar