Selasa, 06 Januari 2009

A Tribute to Kawasaki (part.1)

Mengetahui gonjang-ganjing mundurnya Kawasaki dari ajang Motogp 2009, saya termasuk fans balap yang takut kehilangan. Untuk itu, saya mencoba sedikit mengangkat kejayaan Kawasaki di ajang balap tingkat dunia.
Soal kemenangan Kawasaki di dunia balap tingkat nasional, wah sepertinya terlalu sulit untuk dirangkum dalam sebuah artikel saja. Namun, untuk membahas sedikit tentang kemenangan Kawasaki di tingkat dunia, sepertinya masih bisa diakomodir dengan sebuah artikel blog. Memang kondisi saya saat ini tidak memungkinkan untuk membahas secara mendetail, tapi setidaknya saya berusaha berbagi pengetahuan dengan Bro semua.
Untuk artikel kali ini saya akan membahas masa jaya Kawasaki di ajang WSBK. Tahun 1993 adalah masa keemasan kawasaki di ajang ini. Pembalap mereka, Scott Russell, berhasil menjadi juara dunia dengan 5 kemenangan, 12 kali finish di posisi ke-2 dan sekali di posisi ke-3. Berkat kekonsistenannya, Russell berhasil memupuskan impian Carl Fogarty yang sebenarnya berhasil memenangkan 11 balapan di tahun itu. Terbukti konsistensi Kawasaki ZX-7R dan Russell berhasil mengantarkannya menjadi juara dunia untuk pertama kalinya dan hingga kini baru sekali-kalinya itu di ajang WSBK. Bukti Kawasaki tidak hanya manjur di tangan Russell adalah prestasi Aaron Slight yang saat itu duduk di posisi ke-3 klassemen akhir setelah berhasil memenangkan 1 race di Monza, 4 kali podium 2 dan 5 kali di posisi ke-3. Di tahun ini, posisi ke-6 pun diduduki pembalap Kawasaki.
Scott Russell, pembalap kelahiran 1964 asal USA, bisa dibilang salah satu pembalap yang paling berjasa bagi Kawasaki. Tahun 1993 sebenarnya adalah tahun pertama Russell di WSBK! Namun, tentunya tidak se-instan itu bukan.. 2 Tahun sebelumnya, ia runner-up AMA bersama Kawasaki. Setahun setelah itu, Russell berhasil menjuarai AMA Superbike dengan ZXR-750.
Motor yang digunakan Russell saat meraih juara dunia adalah Kawasaki ZX-7R. Kita awali dengan ZX-7. ZX-7 adalah pengganti ZXR-750. Saat itu, Kawasaki meningkatkan tenaga hingga ZX-7 mengeluarkan tenaga 104,3 Ps pada 11000 rpm dan torsi sebesar 52,6 Nm pada 8750 rpm. Berbeda dari motor edisi sebelumnya, ZX-7 juga dibekali dengan rangka dan bodi baru, tidak hanya itu, sektor suspensi pun ikut di-up grade. ZX-7R adalah edisi terbatasnya ZX-7. ZX-7R adalah motor balap superbike yang legal dipakai di jalan raya. Ciri yang mudah untuk membedakannya: ZX-7R mengusung gaya single seater. Motor berkapasitas 748cc dengan mesin in line 4 silinder DOHC 16 klep ini berbobot kering 203 Kg. Empat buah Karburator Keihin CVKD 38mm dipercaya sebagai peranti pengabutan bensin yang ditampung tanki berkapasitas 18 liter. Untuk knalpot, Kawasaki menerapkan konstruksi 4-2-1. Motor yang memiliki top speed 262 Km/jam ini dinilai media massa tidak lama masa jayanya. Logis, karena kompetitor mereka terus memperbarui gacoan mereka untuk menggempur ajang WSBK. ZX-7 pun mereka nilai tidak lagi up to date, sebab mesin terhitung loyo serta bobot yang berlebihan membuat motor ini sulit bersaing di arena balap. Pendapat ini tidak diterima begitu saja oleh bikers, terutama fans Kawasaki. Mereka menganggap tenaga ZX-7 masih mumpuni, dan tentu saja tampang doi yang banyak memincut hati bikers di berbagai penjuru dunia. Motor ini pun masih bisa kompetitif di ajang balap nasional dan sesekali masih meraih tempat terhormat di ajang WSBK. Ini bukan karena kepiawaian joki-joki Kawasaki semata. ZX-7 dianggap salah satu motor terbaik saat itu dalam soal handling dan stabilitas. Tampaknya faktor handling dan stabilitas inilah yang sedikit terabaikan dalam pengembangan moge-moge Kawasaki di tahun-tahun selanjutnya!
Pada tahun 1993, tidak hanya gelar juara WSBK yang diraih Russell. Ia bersama Aaron Slight turut mengantarkan Kawasaki menjuarai ajang Suzuka 8 Hours. Sayang di tahun 1994 hanya Aaron Slight yang menjadi juara. Lho kok begitu?? Kan mereka sudah bercerai Bro... Di tahun ini, Slight berduet dengan Doug Polen. Mereka meraih tempat terhormat dengan menggeber Honda. Russell sendiri dengan rekan setimnya, Terry Rymer harus menerima takdir finish di urutan ke-2. Di tahun yang sama, gelar juara WSBK pun tidak bisa lagi dipertahankan. Meskipun Russell menang 2 race sekaligus di Sugo, Donington dan Hockenheim, serta memenangi 1 race di Mugello, Brands Hatch dan Misano, ia harus rela mendapat posisi ke-2 di hasil akhir. Ia tertinggal 20 point dari Carl Fogarty yang saat itu meraih gelar juara dunianya untuk pertama kali bersama Ducati. Saat itu, Fogarty membukukan 10 kali kemenangan dan 4 kali finish di posisi ke-2.
Memang disayangkan kalau Kawasaki sampai tidak berpartisipasi di Motogp 2009. Namun, kalaupun sampai jadi, sepertinya ini keputusan yang logis, mengingat Kawasaki gagal maning di tahun lalu. Pembalap mereka gagal mengulangi prestasi tertinggi di tahun-tahun sebelumnya, yakni saat Oliver Jacques dan Randy de Puniet berhasil meraih Podium ke-2. Mungkin Kawasaki hokky dengan pembalap Prancis?? Mungkin saja di tahun-tahun mendatang, kalau mereka percaya pada terawang gaib Ki Gede Anue, mereka akan menggebet Mike diMeglio...
Geng Ijo...Ga ada lo ga rame!!!!!!!
Sumber:
Hugo Wilson: Motorräder. Über 300 Klassiker. München 2007
Terawang Gaib by Ki Gede Anue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar