Selasa, 22 September 2009

Studi Banding Sotoy: Penjualan ATPM Jerman

Menyambung artikel kemarin, saya menampilkan artikel berikut ini. Artikel ini akan memberikan gambaran kepada Bro, kira-kira seperti apa sih pasar motor Jerman, dan berapa unit motor dari pabrikan mana yang diapresiasi baik oleh pasar:
Suzuki Gixxer 600 melejit ke posisi puncak teratas penjualan motor di Jerman pada bulan Oktober 2008 lalu, setelah di bulan sebelumnya menempati rangking ke-22! Dengan demikian, motor supersport dengan kemampuan merata dan harganya paling ekonomis ini menggusur BMW R 1200 GS ke posisi ke-2. Posisi ke-5 harus diterima Honda CBF 600 S, yang sebelumnya menghuni podium ke-3, sedangkan di tempat ke-3 ditempati Honda CBF 1000.
Suzuki sendiri dalam periode Januari-Oktober 2008 memasarkan 1103 unit Gixxer 600. Dengan dipasarkannya 229 unit Gixxer ini di bulan Oktober 2008, artinya 1/5 penjualan Motor Supersport Suzuki Jerman selama periode tersebut, disumbangkan Gixxer kelas menengah ini hanya dalam satu bulan penjulan, yakni Oktober 2008! Di periode yang sama (Oktober 2008) BMW berhasil memasarkan 212 unit R 1200 GS, sedangkan Honda melepas 120 unit CBF 1000. Dibandingkan Oktober 2007, BMW kehilangan kue jatah penjualan. Di Oktober 2007, bagian BMW sebesar 23,2%, sedangkan di Oktober 2008 menyusut hingga tinggal 16,1%. Meskipun begitu, BMW masih memimpin atas Suzuki di posisi ke-2 dan Honda di posisi ke-3 dalam hal jumlah penjualan.
Jika kita mengamati penjualan sepanjang tahun 2008 hingga bulan Oktober, maka BMW memimpin dengan 6143 unit R 1200 GS, di tempat ke-2 dihuni oleh Honda CBF 600 S yang laku sebanyak 3708 unit dan di podium ke-3 dihuni Suzuki Bandit 1250 yang laris sebanyak 2946 unit.
Berikut ini perincian 10 motor terlaris di bulan Oktober 2008 untuk pasar Jerman:

Platz 1 Suzuki GSX-R 600: 229 Stück
Platz 2 BMW R 1200 GS: 212 Stück
Platz 3 Honda CBF 1000: 120 Stück
Platz 4 Kawasaki ER-6f/6n: 116 Stück
Platz 5 Honda CBF 600 S: 92 Stück
Platz 6 BMW F 650 GS/F 650 GS Dakar: 67 Stück
Platz 7 Kawasaki Z 750/S: 65 Stück
Platz 8 Harley-Davidson Dyna Fat Bob: 61 Stück
Platz 9 Harley-Davidson Dyna Street Bob: 56 Stück
Platz 10 BMW F 800 GS: 54 Stück

Sebagai perbandingan, berikut penjualan di bulan September 2008:
Platz 1 BMW R 1200 GS: 346 Stück
Platz 2 Yamaha FZ6 Fazer: 331 Stück
Platz 3 Honda CBF 600 S: 255 Stück
Platz 4 Honda CBF 1000: 188 Stück
Platz 5 Yamaha YZF-R6: 163 Stück
Platz 6 Yamaha FZ1 Fazer: 157 Stück
Platz 7 BMW F 650 GS / F 650 GS Dakar: 135 Stück
Platz 8 Kawasaki ER-6f/6n: 133 Stück
Platz 9 Yamaha YZF-R1: 125 Stück
Platz 10 BMW R 1200 R: 120 Stück

Secara keseluruhan, presentase penjualan dari bulan Januari hingga September adalah:

1. BMW dengan 16,5% (Agustus 2008: 16,6%)

2. Honda dengan 15,7% (Agustus:15,8%)

3. Suzuki dengan 15,6% (Agustus: 16,2%)

Biar lebih maknyuzzz, ini daftar motor terlaris di bulan Agustus 2008:

Platz 1 Honda CBF 600 S: 360 Stück
Platz 2 BMW R 1200 GS: 338 Stück
Platz 3 Suzuki Bandit 1250: 319 Stück
Platz 4 Honda CBF 1000: 277 Stück
Platz 5 Yamaha FZ6 Fazer: 266 Stück
Platz 6 KTM 950 LC8 Supermoto: 265 Stück
Platz 7 Suzuki GSR 600: 254 Stück
Platz 8 Kawasaki ER-6f/6n: 184 Stück
Platz 9 Yamaha FZ1 Fazer: 156 Stück
Platz 10 BMW F 650 GS/ F 650 GS Dakar: 132 Stück
Kesimpulan:
1. Di Jerman bisa dibilang jualan sambil sikut-sikutan, di Indonesia belum (kalau dibandingkan dengan keadaan pasar motor Jerman yang permintaan produk motornya relatif minim karena keadaan alam yang relatif dingin, transportasi publik yang sangat baik dan berbagai faktor lainnya).
2. Di Jerman tidak ada Pabrikan yang sangat dominan, di Indonesia masih dua pabrikan itu lagi-itu lagi, jadi jangan harap bisa dapat produk "terbaik" dengan harga ekonomis dalam waktu dekat.
3. Di Jerman jumlah unit yang terjual jauh lebih sedikit, tetapi kok bisa untung? Malah pabrikan MZ dibuka kembali, dengan bos si Ralf Waldmann dan Martin Wimmer. Nah, kalau da pabrikan di Indonesia yang terancam bangkrut, apakah karena pasarnya yang tidak menguntungkan, manajemennya yang berantakan, marketingnya gagal maning, jualan banyak tapi untungnya kedikitan, aturan pemerintah yang terlalu ribet, atau banyak kebocoran bin pungli??????
4. Meskipun motor touring kerap merajai pasar, tetapi tidak terlalu dominan jumlahnya. Bandingkan dengan pasar Indonesia yang paling doyan bebek dan mulai ketagihan matic! Jumlah kedua jenis motor ini sangat dominan kan dibandingkan jenis motor lainnya... Nah, kalau jualan yang begitu-begitu saja pabrikan sudah kekenyangan, jangan harap kita bakal disuguhi motor-motor sport/ motor-motor high performance! Pabrikannya yang selalu mau enak, atau kita (padahal ijk beli motor baru sekali hihihi...) sebagai pasar yang bikin pabrikan (terkesan) malas?
5. Meskipun melenceng dari tema: Media! Media massa yang kredibilitasnya tidak disangsikan dalam mengetest produk-produk baru! Hasil test yang terukur, sebisa mungkin objektif dan lengkap mengukur motor secara keseluruhan, mulai dari performa, konsumsi bahan bakar, harga onderdil, kemungkinan setting dan fitur tambahan yang ditawarkan plus kritik dan penjelasan kelemahan-kelemahan motor, membuat produsen mau tidak mau jauh lebih giat menyempurnakan produknya! Kalau di Indonesia bagaimana? Haruskah kita sebagai bikers membentuk organisasi kecil independent yang bisa seobjektif mungkin mengupas kelebihan dan kekurangan produk baru dan memberikan penjelasan kepada calon konsumen, bukan mempengaruhinya??????????


Sumber:

4 komentar:

  1. Stuck itu apaan bro? Motor yg terjual ya?

    BalasHapus
  2. Betul Bro, Stück itu kalo diterjemahin : unit /buah /potong (tergantung barangnya lah). Dikit ya jualannya dibandingin di Indonesia.. tapi pilihannya itu lo yang jauuuh lebih banyak.
    mungkin juga bisa begitu lantaran disini motor bukan kendaraan harian, jadi mereka ga terlalu mikirin soal perawatan n onderdil, jadi produknya bisa macem2 tanpa takut konsumennya ngeluh onderdilnya susah.

    BalasHapus
  3. Menurut gw. Pabrikan motor 'terlalu dekat' dgn pemerintah. Sehingga mereka bisa menyetir undang2, yg menganggap motor diatas 250cc adalah brg mewah, sedangkan honda jazz adalah brg biasa, pdhl hrg sama (sumber : mas tri).
    Undang2 tsb untuk melindungi kepentingan pabrikan2 yg pengen untung doang dan gak mau susah. Monggo dilihat direktur/komisaris yg dekat dgn 'kekuasaan'.
    Selama pola pikir 'pabrikan-penguasa' msh begini, kaga bakalan bertelor itu yg namanya motor diatas 250cc.
    Tugas para blogger memberikan pencerahan bagi Indonesia tercinta ini. MAJU TERUS INDONESIAKU! :D
    Andai ada pabrikan eropa mau invest disini, tuh H & Y pasti kalang kabut, apa daya negara kita msh dianggap blm safe untuk berinvest disini.

    jombloati by hape.

    BalasHapus
  4. Sip..Maju terus Indonesiaku...
    soal pemerintah.. hmmm.. aduh, gimana ya.. orang-orangnya itu gimana gitu, mo diganti atasannya pun kalo yang di lapangan yang itu-itu juga dengan "kebudayaan" yang gitu-gitu juga, ya susah...
    Soal definisi barang mewah yang situ contohin, ya sebenernya kalo ngebandingin harga dan barangnya ya kalo menurut ijk, tuh motor seharga honda jazz emang barang mewah. Nah, maunya, gimana kalau definisi 250 cc ini ditinjau ulang.. kalo ada yang bikin 350 cc silinder tunggal tapi harganya dibawah Ninja 250R, apakah bisa disebut barang mewah?
    Tapi ga tau juga deh Bro, toh yang ngedekitn 250 cc aja baru si Ninja 250 toh.. si Scorpio or si Mimin belom deket.. apalagi AHM.. sayang suzuki dah tobat ngeluarin yang 250 cc..
    hmm kalo pabrikan Eropa mo invest disini, kayanya susah Bro.. kaya yang situ bilang, bisa jadi aturannya terlalu sulit n iklim investasi kita yang masih dianggap kurang stabil.. n mungkin dari segi harga susah saingan sama pemain lama..

    BalasHapus