Nama Bridgestone tentunya tidak asing di telinga Bro semua, pastinya yang ada di kepala kita adalah ban. Hari gini memang Bridgestone dikenal sebagai produsen ban, bahkan di Motogp baru-baru ini bisa dibilang sukses besar mempecundangi dan melengserkan kiprah Michelin di kelas para raja.
Sebenarnya Bridgestone sudah eksis sejak tahun 1946 sebagai produsen sepeda (ga pake motor). Pada tahun 1949, Bridgestone mulai menambahkan motor pada sepeda hasil produksinya, tentunya motor berkapasitas mini. Barulah pada tahun 1958 Bridgestone memproduksi sepeda motor..baru tahu kan?? Bridgestone memproduksi sepeda motor dari rentang waktu 1958 hingga 1971, makanya sekarang hanya segelintir orang yang tahu, kalau Bridgestone mantan biangnya motor. Padahal di era tahun 60-an, motor-motor Bridgestone mendominasi arena-arena balap motor. Bridgestone pada awalnya nama toko yang menjual onderdil mobil. Bosnya bernama Soichiro Ishibashi. Nama Bridgestone adalah terjemahan nama si bos ke dalam bahasa Inggris: Ishi-Stone dan Bashi-Bridge.
Yang Bro lihat di foto adalah salah satu karya Bridgstone yang dilabeli: Bridgestone Hurricane. Hurricane yang menyanjung konsep funbike diluncurkan ke pasar pada tahun 1968. Tak lama sejak diluncurkan, Hurricane mendapat pengakuan dari bikers karena performanya, baik di lintasan aspal, maupun off road. Motor 2 silinder berkapasitas 177 cc ini bertenaga 20 PS pada 8000 rpm, tentunya cukup untuk mengantarkan motor berbobot 123 Kg ini menembus 126 Km/jam.
Kalau mobil-mobil offroad multiguna modern alias SUV membanggakan fasilitas perpindahan modus transmisi dari 2WD ke 4WD hanya dengan menggeser tuas dari dalam kabin, pengendara Hurricane sudah melakukannya puluhan tahun lalu. Cukup membungkuk dan menggerakkan tuas yang terletak di sisi kiri mesin motor, maka si pengendara bisa memilih 2 modus:
Modus normal yang memiliki 5 tingkat percepatan: netral-1-2-3-4-5-mentok.
dan modus rotasi yang hanya memiliki 4 tingkat percepatan: netral-1-2-3-4-netral (bukan salah cetak).
kebayang dong kalo lagi trek-trekan tapi lupa mengganti ke modus normal, pas mau pindah ke gigi 5, eh motor malah netral, dijamin ngeloyor ga karuan deh, lebih serem lagi kalo mau nyalip container atau truk gandeng, wah saya anjurkan baca dua kalimat syahadat. Oleh karena itu, modus rotasi ini kurang disukai.
Produk Bridgestone lainnya yang cukup dikenal adalah 350 GTR, motor yang memiliki akselerasi spektakuler di zaman itu. Spektakuler sih spektakuler, tapi lihat harganya dong: 900 US dollar. Murah?? Ya hari gini 900 USD murah untuk ukuran sepeda motor, tetapi kalau kita lihat harga produksi Yamaha dan Honda di kelas ini, pastinya Bro berubah pikiran. Sepeda motor Honda dan Yamaha di kelas ini, paling mahal hanya bermain di kisaran 200 USD!!! Kebayang dong mahalnya..Ducati dan MV Agusta saja hanya berani 100% lebih mahal untuk meluncurkan produk mereka di kelas yang sama dengan pabrikan Jepang, maksud saya dari kelas yang sama di performa, bukan fitur.
Pada tahun 1971, Bridgestone memutuskan hengkang dari dunia produsen sepeda motor. Bridgestone menutup cabang mereka di bidang ini. Mungkin saja Ishibashi mendapat nasehat spiritual yang menganjurkan demikian. Paling tidak, keputusan ini tidak bisa disalahkan jika melihat prestasi Bridgestone sekarang. Masalahnya, siapakah paranormal yang memberikan terawang gaib hingga Ishibashi mengambil keputusan itu??? The truth is out there!!!
Sumber:
Hugo Wilson: Motorräder, über 300 Klassiker. München 2007.
Mirco de Cet: Illustrierte Klassische Motorräder, Enzyklopädie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar