Kamis, 30 April 2009

Sachs Bukan Yang Dulu Lagi???

Masih dalam rangka mencari tahu keadaan Sachs sekarang, kemarin saya mencoba ngubek-ngubek lagi di internet. Akhirnya ketemu juga sebuah teks dari website sebuah media cetak roda dua yang sangat populer di Jerman. Teks itu saya print, dan saya bicarakan lagi dengan teman Jerman saya, semua itu ya untuk meminimalisir kesalahpahaman dalam memahami teks.

Berbagai kejanggalan informasi yang terdapat dalam peluncuran Minerva Sachs 250 memang tidak bisa terjawab begitu saja, sebab teks ini berasal dari tahun 2006. Anehnya, entah mungkin karena saya belum terlalu banyak ngubek-ngubek di internet, minim sekali teks tentang kerjasama Sachs dengan investor atau produsen asing. Apakah hal ini memang sengaja disembunyikan? Tampaknya begitu.... Tampaknya Sachs sendiri berusaha menyembunyikan jati dirinya saat ini. Sachs... masihkah kau seperti yang dulu??? Rangkuman dari teks yang saya temukan dan telah saya bicarakan dengan teman saya mungkin bisa sedikit membuka tabir misteri, siapakah Sachs sekarang...

Judul teks yang dimuat di Motorrad Online adalah: Sachs in Schwierigkeiten (Sachs dalam kesulitan). Di teks itu disebutkan, kalau 99,5% saham Sachs dibeli oleh kelompok New Superior asal Hongkong. Sang investor baru mengumumkan, mereka akan menyediakan dana cair sebesar 10 juta Euro untuk pengembangan model baru motor-motor Sachs. Sebenarnya dengan dibelinya saham Sachs terjadi permasalahan juga dengan rekan Sachs sebelumnya, yakni pabrikan skuter asal Taiwan, San Yang, yang produknya dipasarkan Sachs di Eropa dengan nama Sym.

San Yang tidak suka dengan keputusan Sachs yang menjual diri hampir sepenuhnya. Wajar, sebab yang membeli Sachs adalah kelompok yang mengeluarkan skuter saingan dengan nama Fym. Akhirnya San Yang pun memutuskan bercerai dengan Sachs. Di segi penjualan sendiri, Sym sukses di pasaran, tidak seperti Fym, produk si pemilik baru Sachs. Hartmut Huhn, sang kepala R&D dan bagian penjualan menerangkan, Fym yang diproduksi di Cina kesulitan untuk memenuhi standard kualitas Eropa. Hal ini tentunya berbeda dengan ketika Sachs memasarkan Sym yang diproduksi di Taiwan. Bercerainya Sachs dengan San Yang bukan masalah sepele, sebab tahun sebelumnya Sachs bisa memasarkan sekitar 8000 unit Sym di Eropa. Singkat kata, Sachs benar-benar berada di ujung tanduk, mereka bukan hanya harus membayar biaya operasional perusahaan, tetapi juga harus menanggung tunjangan pegawainya yang sudah pensiun.

Sachs yang tahun sebelumnya mengurangi jumlah pegawai, dari 120 menjadi 44 orang saja, harus menanggung jatah pensiun 700 mantan pegawai mereka. Pengurangan jumlah pegawai hingga 2/3 yang sebagian besar bertugas di bagian produksi ini tidak bisa dihindari lagi. Sachs juga memindahkan seluruh aktivitas produksi mereka ke Cina, ya namanya mengikuti (atau hanyut dalam) arus globalisasi. Hasilnya, biaya produksi murah bisa tercapai. MadAss 125 pun bisa hadir di dealer-dealer Jerman dengan harga sekitar 2000 Euro, sebuah angka yang membuat produk ini bisa bersaing melawan bebek-bebek Jepang seperti Honda Innova (Supra 125 injeksi) dan Suzuki Address 125.
Hartmut Huhn mengatakan, MadAss 125 memang bisa dipasarkan seharga sekitar 2000 Euro, karena mesinnya komplet diproduksi di Cina. Lima orang insinyur Jerman ditugasi mengawasi produksi motor bebek sangar ini di negerinya Wong Fei Hung itu. Yang lucu sih, saat diproduksi di Cina pun, MadAss juga dikloning oleh 13 produsen lainnya di Cina! Entah bagaimana, komponen reject MadAss jatuh ke tangan sebagian dari para plagiator yang kemudian mengolahnya lagi menjadi MadAss yang bukan terlahir di bawah pengawasan Sachs. Ketika ditanyai, kenapa tidak dibawa ke meja hijau, Huhn menjawab: Buang-buang uang! Ya kira-kira sama aja kalau kita kehilangan sendal seharga Rp. 20000, kita tahu siapa malingnya, kita punya buktinya, tetapi mau menuntut si maling lewat jalur hukum. Ya pasti keluar uang dong buat bikin laporan inilah, itulah, ongkos ini-itu... Istilahnya: Sakit hati terobati, tapi ga bakal balik modal......
Sachs sendiri mengakui, kalau hasil produksi mereka tidak sebaik yang dulu saat semuanya komplet diproduksi di Nürnberg, Jerman. Sachs berusaha menaikkan kualitas produksinya di Cina, dan mengakui, bahwa mereka sudah mencapai beberapa kemajuan. Hanya saja, sulit untuk mengatakan produk itu layak menyandang nama Sachs, tidak pantas produk kali ini dianggap selevel dengan Sachs yang sebagaimanamestinya.
Ada bagian teks di Motorrad Online yang menjelaskan reputasi Sachs saat teks itu tertulis (tahun 2006):
Überhaupt fällt auf, dass die Sachs Fahrzeug- und Motorentechnik GmbH dem letzten Teil ihres Namens kaum noch Ehre macht. Denn der im Insolvenzverfahren immer wieder beschworene gute Ruf hört sich seit ein paar Jahren entscheidend anders an. Der Name Sachs steht nicht mehr für solide, technisch perfekte Einbaumotoren

Artinya saya terjemahkan secara bebas: Nama Sachs tidak lagi menuai rasa hormat. Nama baik perusahaan yang berada dalam proses kebangkrutan ini sejak beberapa tahun terakhir mulai berubah drastis. Nama Sachs tidak lagi mencerminkan mesin motor yang secara teknis sempurna dan solid.

Saat ini, Sachs lebih dikenal sebagai produsen motor dengan desain yahud. Di dalam wawancara, Huhn menambahkan, Sachs tidak pernah kehabisan ide, hanya kehabisan uang untuk mewujudkan ide-ide itu. Hanya dengan uang dari investor, Sachs bisa tetap eksis. Huhn sendiri mengimpikan, bisa memproduksi si Sachs Beast menjadi motor massal, yang dapat membawa nama Sachs kembali terhormat. Hanya saja, untuk memproduksi motor sekelas Sachs Beast, sumber daya di Cina diakui tidak bisa memenuhinya.

Terima kasih sebelumnya kepada Bro sekalian yang ikutan nungguin email, sampai hari inipun hasilnya nihil. Saya pribadi juga tidak mengharapkan lagi email itu dibalas, sebab dari sumber-sumber lain terungkap, mesinnya bukan Sachs. Kalaupun diclaim Sachs, silahkan baca lagi teks yang baru saya tulis. Memang itu dari tahun 2006, tetapi keadaan perekonomian kan bertambah kacau... Apakah mungkin Sachs memproduksi sepeda motor di Jerman lagi???

Di Website Sachs tertulis, direktur mereka adalah Wang Tao. Apakah Hartmut Huhn memang memperkenalkan dirinya sebagai direktur saat peluncuran Minerva Sachs, yang menjadi saksi Mas Nugroho Adhi dan Mas Stephen Langitan. Pengenalan diri Huhn sebagai direktur mungkin saja kebijakan marketing. Tentunya beda jatuhnya, kalau yang memperkenalkan diri sebagai direktur si Mr. Wang Tao sendiri, image Sachs=Jerman bisa buyar! Kalau mengingat jumlah saham yang nyaris sepenuhnya dimiliki grup asal Hongkong, kalau melihat fakta Sachs (tahun 2006) menempatkan pabriknya di Cina, apakah kita masih bisa bilang Sachs=Sachs yang dulu??? Terlebih lagi di website Sachs bagian sejarah perusahaan mereka, Sachs hanya menulis kalau pada tahun 2006 ada investor dari Asia yang menanam saham di Sachs, tetapi tidak ditulis 99,5%! Tampaknya Sachs sendiri masih berusaha mempertahankan image mereka sebagai produsen motor Jerman. Setidaknya, nama Sachs masih ada, berbeda dengan pabrikan motor Jerman lainnya, MuZ, yang tahun lalu tutup usia...

Image perusahaan sangat penting! Buktinya, namanya bukan Minerva Tiger Sport 250 kan... PT. Minerva Motor Indonesia berusaha menjual nama besar Sachs! Namun, seperti yang sudah saya ungkit di artikel sebelumnya, Sachs kok masih tidak jelas perannya, jual nama saja??? Kualitas yang jauh lebih penting! Biarpun diproduksi di Cina, di Taiwan, di Thailand, atau syukur-syukur 100% di Indonesia, yang penting kualitasnya tidak mengecewakan. Jaket Alpinestar di sini aja tertulis made in Indonesia kok...

Kalau wara-wiri di forum-forum dunia maya, besar sekali niat masyarakat yang hendak menggebet produk baru PT. Minerva Motor Indonesia. Sayang di website tertera garansinya hanya satu tahun... Jika saya di posisi calon pembeli, mmm.. jujur saja jadi ragu. Takut ya kasih garansi 2 tahun??? Kalau mau produknya laku keras, silahkan mengadakan event uji ketahanan menggeber si Minerva Sachs Sport 250 selama 24 jam non stop di Sentul, seperti yang pernah dilakukan Suzuki! Ya, kalo berani........ Kalau tidak juga tidak apa-apa, kan banyak yang mau menjadi sukarelawan membeli motor-motor yang desain dan harganya bikin pasar motor sport Indonesia terguncang. Ya, kita tunggu sajalah testimoninya...... Mudah-mudahan bagus.... Biar produsen Jepang yang sudah mapan kalang kabut, sebagai konsumen tentunya kita akan disuguhi produk yang lebih bernilai...

Sumber:

http://www.motorradonline.de/test/vermischtes/sachs-in-schwierigkeiten---in-der-schwebe.244650.htm

http://www.welt.de/print-wams/article144460/Aeltester_Zweiradhersteller_der_Welt_sucht_neuen_Geldgeber.html

http://www.zeit.de/2006/35/Sachs-Bikes

10 komentar:

  1. fyuh..panjang euy... ;(

    yap, pernah denger..untuk mad ass 125 memang di produksi di china..setelah sachs hampir gulung tikar...
    untuk minerva sachs 250 series, gransi cuma 1 tahun.. :-? jadi ragu juga yah..model sih OK, tapi masalah kualitas mesin meragukan..
    ah, tunggu testi yg udah beli aja dah.. *padahal mah belom tentu mau beli apa ngga.. :D

    BalasHapus
  2. Manteb bgt penjelasannya bro. terus terang emg misteri bgt mengenai merek sachs ini,terutama di jermannya sendiri. Yah tp itulah bagian dr revolusi industri manufacturing. Adidas aja klo msh produksi di jerman semua ga akan bs bertahan produknya,cm dikenang sbg brand bagus..thats it!! terus terang gw minat bgt ama yg 250R,tp cm bwt hobi(gaya2an). Mslh mesin,gw lbh percaya ke Thunder 250 gw yg japan made asli bwt harian..
    Deuscland ubber alles.. ich liebedich!! ha3..

    BalasHapus
  3. lho??? tgl 30 april kmrn sy dah ngisi komen disini, tp sayang ternyata gak bisa masup...
    ya pokoknya ganz gut lah ulasannya
    sudah bikin saya gak jadi film jadulnya suzanna (arwah penasaran)
    emang gak mungkin lah dengan harga segitu, kualitas jerman...

    nais inpoh lah....

    BalasHapus
  4. @Nunoe, wah panjang ya, padahal belom pol lho hehe.. sayang garansinya cuma satu taon, padahal buat produk yang harganya 25 juta keatas, jaminan mesin mestinya 2 tain lah.. saya pikir,penjual ngerasa jaminan 2 taon ga perlu, toh ditulis setaon aja dah pada nginden kok.. ketara bgt kan klo di kelas 250 cc belom ada persaingan, emang ada ninja 250, tapi beda segmen..beda bgt.......

    @Bro dari GTMC:emang begitulah dapetnya Bro, ga terkupas semua itu misteri, tapi kesannya emang dari Sachs sendiri ga mau terang-terangan motornya dibuat di Cina, jadi ga heran kalo email saya ga dibales. Duh Thunder 250.. pingin euy.. mo ta modif jadi Norton Manx..
    Ya kita liat aja nanti kualitasnya.. dalam 6 bulan juga bakal banyak testimoni, kalo 3 bulan pertama sih biasanya kesannya yang bagus-bagus aja, namanya juga motor baru..
    intinya nanti orang juga mikir, kalo tuh produk ga lebih baik dari kualitas motor modif, orang bakal ngambil Jepang terus dimodif. Misalnya:
    10 juta dah ada Tiger lama, mega pro, thunder 125 dsb. Tambah dikit dah dapet Scorpio atau Thunder 250. Modif bodi 5 juta dah top, kaki2 lokal 4 juta dah dapet. Istilahnya, 20 juta dah keren n mesin Jepang, kalo si motor baru kualitasnya cuma kaya motor modifan, ya paling lakunya cuma taun-taun pertama aja.

    @Jombloati: wah maen kemari juga hehe... Suzanna wakakaka... legendaris tuh... marilyn monroenya indonesia (minimal sama-sama kriting lah...)

    BalasHapus
  5. wekekek... ngirim suratnya coba pake bahasa china bro
    mungkin baru dibalas heheh...

    女士们,先生们

    我想告诉我是否有合作与PT 。米涅瓦汽车印度尼西亚。在印度尼西亚,在较短的时间骑摩托车的名称米涅瓦高盛体育将提交。自行车已250cc组的能力,并根据印尼。米涅瓦汽车印尼是引擎贵公司在德国。我有我的怀疑,你的网站是不是您目前的250摩托车发动机排量生产。您能告诉我吗?我很期待您的回复。
    谢谢您的关注。

    此致,

    阿里汉稍向

    BalasHapus
  6. Haia Jombloati... lu olang tulis apa itu..oe jadi tambah puyeng2 bacanya, feng sui lagi ga hokky la.. oe bilang ke pacal2 oe: wo ai ni, tapi meleka bilang zhai jian.. hehehe...

    BalasHapus
  7. maap diluar topik, sy mau nanya2 n minta tolong, sehubungan dgn prog. sandwich di Jena, Jerman untuk Okt-Des 2009, email sy rsuwitono@students.itb.ac.id, terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
  8. Boleh minta alamat emailnya, terima kasih sebelumnya. Ruben.

    BalasHapus
  9. waduh.. kalo ada perlu komentar di teks terbaru aja Bro, kalo ga ga kebaca, ini kebetulan lagi nyangsang.. segera ta email ya...

    BalasHapus
  10. Tolong Bos dibantu carikan solusi dmn sya bisa dptkan Spareparts Mineva MX200 mtor sya,,,krna agen di mkssar kurang bisa Melayani sya dan tmn2 Club laennya (barang slalu kosong adapun klu mau kita hrus nunggu dlu di pesan syukur2 brangnya ada,)tolong direspon bang.mksh

    alamat emai sya arhulselayar01@Gmail.com
    mksh atas roomnya

    BalasHapus