Senin, 30 Maret 2009

Ben Spies Memang Top Abies

Sebelum musim kompetisi WSBK bergulir, saya pikir Haga bakal melenggang mudah, wajar saja, joki terbaik di atas motor terbaik, artinya hanya kurang nasib terbaik untuk menjadi yang terbaik di ajang WSBK 2009.
Namun, memasuki race kedua di Australia, setelah di race pertama bersenggolan dan tidak dapat poin, banyak yang langsung terkesima dengan pesona Ben Spies. Di seri selanjutnya di Losail, Ben Spies semakin tidak terbendung. Fans dan pengamat balap pun semakin yakin, kemenangan Spies bukan hanya untuk sesaat dan kebetulan semata. Singkatnya, mayoritas sudah bisa memprediksi, Spieslah calon terkuat juara dunia WSBK tahun ini.
Ben spies yang bertinggi badan 184 cm dengan bobot 80 Kg berkomentar, bahwa di Losail dia punya plan A dan plan B. Plan A dia terapkan di race 1, yakni menguntit lawan dan menyalipnya di lap-lap akhir. Plan B dia terapkan di race 2, yakni ngebut sejadi-jadinya selepas start. Hasilnya, kedua rencana Spies sukses besar!! Ketika banyak orang meremehkannya karena doi dianggap kurang mengenal sirkuit-sirkuit yang dipakai di ajang WSBK, Spies hanya berkata: Yang penting joki merasa nyaman di atas motor! Artinya kalau joki sudah merasa nyaman di atas motor, joki bisa mengeluarkan 100 % kemampuan tunggangannya.
Pembalap yang bermukim di Texas dan lahir pada 11 Juli 1984 ini diakui mempunyai teknik balap yang luar biasa. Saat memasuki tikungan, badannya sangat condong kedepan. Di tikungan, doi bukan hanya menopang R1 dengan dengkulnya, teknik yang dipopulerkan oleh Barry Sheene dan Kenny Roberts Sr. Doi punya teknik tersendiri, dan bisa dibilang khas Spies. Doi juga menggunakan sikutnya! Perhatikan saja bagian sikut baju balap doi seusai race!
Banyak pembalap Superbike yang mengalami masalah dengan ban di lap-lap akhir. Bagaimana dengan Spies? Apakah dia termasuk pembalap yang bisa menghemat ban? Bisa Bangeett... Jangan salah, di ajang AMA, doi menggeber Gixxer 1000 Yoshimura yang powernya tak kalah ganas dan cenderung berkarakter lebih meledak-ledak dibandingkan R1. Terlebih lagi R1 baru memiliki karakter big bang ala M1, artinya tenaga yang tersalur penuh tetapi lebih halus. Motor yang irit banlah yang bisa fight habis-habisan di akhir race.
Sebenarnya kita tidak perlu kaget melihat performa Spies. Kalau kita melihat kiprahnya di AMA, wah jelas tercatat performanya yang bisa dibilang seorang legenda AMA Superbike. Presentasenya masuk podium bahkan menduduki tempat pertama dengan 92,1%, disusul oleh Eddie Lawson dengan 77,4% dan Wayne Rainey dengan 71,4 %! Doi juga bertengger di urutan satu dalam hal sukses menjuarai race secara berturut-turut. Doi sempat 7 kali juara race berturut-turut! Soal jumlah pole position, doi bertengger di posisi ke-2 dengan 24 Pole Position! Jumlah ini mengungguli prestasi Doug Polen (18), Freddie Spencer (17) dan Wayne rainey (15)!!
Pembalap yang takut terbang karena di masa kecilnya pernah mengalami kecelakaan pesawat di Bahama ini menjadi primadona baru. Banyak tim yang langsung berniat meminangnya. Sedikit aneh jika kita sedikit melihat kebelakang. Saat Yamaha kebingungan ketika Haga dicaplok Ducati dan Corser ingin mencatatkan dirinya sebagai pembalap BMW superbike pertama, akhirnya pilihan jatuh kepada Spies. Saat itupun Spies sebenarnya sedang kebingungan karena tidak punya majikan. Lho kok berprestasi tapi tidak bertuan? Alasannya mudah saja: Spies minta honor sangat besar. Yamaha yang saat itu kebingungan pun akhirnya menggebet Spies. Di saat awal, siapa yang berpikir kalau Yamaha bisa menjuarai race secepat ini, Yamaha sendiri pun juga pesimis kok. Wajar, joki baru plus motor R1 yang baru dikembangkan juga. Nyatanya sekarang.........
Bos Yamaha Tech 3, Herve Poncharal sudah siap-siap menggebet Spies untuk bergabung dengan timnya. Doi yakin, Spies bakal jadi rebutan di ajang Motogp. siapakah yang nantinya akan didepak dari Tech 3? Ternyata bukan Edwards! James Toselandlah yang posisinya paling terancam. Edwards dinilai lebih piawai dalam soal teknis dan membangun motor. Toseland sendiri masih harus membuktikan performanya saat dia menjadi juara Superbike dengan menaklukkan Bayliss, jangan seperti di Jerez kemarin yang crash di tikungan yang sama dengan tikungan yang mengakhiri karier Mick Doohan dan bahkan sempat pingsan segala! Kalau performa itu tidak bisa ditunjukkan pembalap Inggris yang jago main piano ini, maka tahun depan dia harus hengkang dari Motogp. Herve yang tahun lalu gagal menggoda Marco Simoncelli untuk duduk di atas M1 Tech 3 mengharapkan kehadiran Spies di MotoGP, tepatnya di teamnya sendiri lah..Ben Spies memang selalu diharapkan kehadirannya. Bahkan sejak lahir! Wong ibunya sempat mengangkat anak perempuan buat mancing kok...
Bagaimana balapan WSBK tahun ini? Apakah Spies tidak bisa terbendung Haga? Kalau kita lihat sejarahnya, prestasi Haga sekarang adalah prestasi terbaiknya. Haga baru panas menjelang tengah musim, di awal musim doi sering tidak finish. Jadi kalau perkembangan prestasi Haga seperti tahun-tahun sebelumnya, kemungkinan besar Haga akan menjadi juara WSBK tahun ini. Kita lihat saja nanti, yang penting balapannya seru... Jangan kaya MotoGP. Tahun ini, sepertinya Stoner akan melenggang sendirian di depan. Di tayangan live televisi kemarin yang menampilkan ajang qualifikasi awal musim dari sirkuit Jerez, hanya Stoner yang tembus 1 menit 38 detik, sedangkan yang lain jadi terlihat amatiran dengan bermain di kisaran 1 Menit 40 detik. Pembalap Ducati yang bisa membuat kejutan hanya Mika Kalio, yang lainnya memble... Kejutan lain datang dari Marco Melandri, tembus 8 besar Bro... Kejutan lainnya lagi datang dari Honda: rame-rame mengisi papan bawah! (yang ini sih bukan kejutan lagi namanya...)
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar