.
.
.
.
.
.
.
.
Sewaktu membahas motor 4 tak massal pertama Yamaha, yakni Yamaha XS-1, Bro Angga merequest pembahasan motor 4 tak Suzuki yang menurut Bro asal Garut ini agak telat nongolnya. Nah, daripada membahas sebatas motor 4 tak pertama Suzuki, kita bahas langsung saja motor superbike pertama Suzuki, yakni Suzuki GS 750.
Motor bergaya konservatif ini pada awalnya hanya dilengkapi sebuah rem cakram di depan dan sebuah rem cakram di belakang, meskipun demikian, performanya dianggap masih mumpuni. Jika melirik suspensinya, tampaknya tidak ada yang inovatif. Satu-satunya hal yang inovatif di motor ini hanyalah penunjuk posisi gigi yang sudah digital! Namun, yang meremehkan motor ini dan hanya menilai dari tampangnya saja akan segera mengubah penilaiannya begitu mengetahui performanya. GS 750 yang hanya mengandalkan rangka pipa baja dan suspensi yang terlihat konvensional ternyata memiliki handling yang di atas rata-rata. Motor dengan top speed 200 km/jam ini tidak hanya perkasa di trek lurus, tetapi juga sanggup dikendalikan secara stabil di trek penuh tikungan. Motor berbobot 229 Kg ini sudah bisa digeber dari putaran 2000 rpm, dan memasuki 6000 rpm, tenaga tersalur mantabs dengan lembutnya hingga menyentuh zona merah di 9500 rpm.
Kombinasi dari stabilitas, kelincahan plus kepresisian handling serta tenaga yang besar membuat GS 750 menuai sukses besar di pasar. Sesuai prediksi, GS 750 tidak hanya bisa bikin pesaingnya ketar-ketir, tetapi angka penjualannya bisa bikin para petinggi Suzuki nyengir-nyengir kegirangan. GS 750 pun sanggup memberikan Suzuki predikat sebagai pabrikan produsen Superbike yang disegani. Pada tahun 1979, GS 750 pun di make over dengan dihadirkannya warna-warna baru, velg palang (opsional -red) dan rem cakram depan menjadi dobel.
Nah, untuk mengingat arti singkatan GS, saya kutipkan langsung dari artikel lama: Tak Serumit Da Vinci Code
Suzuki
Pabrikan yang didirikan Michio Suzuki ini tidak neko-neko dalam memberi nama motor. Kodenya menyimbolkan spesifikasi teknis si motor. Namun, kalau kita tidak mengerti rahasianya, susah juga kan. Begini lho: G itu bukan plat kendaraan Tegal, tapi digunakan untuk motor yang habitatnya di jalan aspal. S sendiri mewakili mesin-mesin 4 tak. X berarti mesin motornya memiliki 4 klep per silinder. Nah, R itu paling gampang, Racing! Jadi GSX-R artinya....tahu sendiri lah, gabungin aja semuanya.. Namun, pasti Bro yang kenal sama motor-motor Suzuki lainnya merasa ada kejanggalan. Memang, ada yang tidak konsisten lho...misalnya, Suzuki TS..apakah S untuk mesin 4 tak??!!! Contoh lainnya di jajaran Suzuki Bandit/ GSF, ga ada X-nya kan? Padahal Bandit satu silindernya punya 4 klep juga lho.. (eh betul ga???) Nah kalau F di Bandit itu singkatan dari Four, jumlah silindernya.
Sumber: Roland Brown, Motorräder-Faszination und Abendteuer
Foto: http://www.suzukicycles.org/1970-1979/1977a.shtml
wow...cool...
BalasHapustapi munculnya hampir 10 tahun setelah kelahiran CB750...
ngidam motor klassik multi silinder nih.. ;(
kemaren papasan sama orang bawa R27, tapi dah agak2 karatan gitu...tapi tetep keliatan R27-nya..
haha...da masuk 80 juta tuh motor..atuuuuuuuuuttt...
BalasHapusiya..
BalasHapusdi kaskus ada yg jual 100 juta, nett..muyuzzz....
whew...
Dari awal lairnya,produk suzuki memang setelan kuenceng semua y..
BalasHapus@nunoe: wah, ini ada ceritanya nih soal gila-gilaan harga BMW klassik di indonesia...tunggu aja...
BalasHapus@lekdjie: hmm ga tau juga sih Bro.. tapi emang banyak yang gitu.. kan paling gampang narik perhatian konsumen kalo motornya paling kenceng..