Senin, 29 Juni 2009

Ngefans Alex Hofmann?????








Masih ingat dengan Alex Hofmann? Masih dong... Kan pada tahun 2004-2005 dia bernaung di bawah tim MotoGP Kawasaki dan di tahun 2006 doi menggeber motor tim Ducati Pramac d'Antin.
Memang prestsasinya tergolong biasa saja, tetapi sebenarnya bisa dibilang bagus, mengingat motor-motor yang dikendarainya di ajang MotoGP saat itu memang bukan motor juara. Di kalangan pencinta MotoGP Indonesia sendiri, kemungkinan besar tidak ada yang menjadi fans Alex Hofmann, kalaupun ada, mungkin masih kehitung jari kali ye...
Saya juga sebelumnya tidak pernah ngefans sama Alex Hofmann. Namun, setelah melihat kiprahnya sebagai komentator dan host acara siaran langsung MotoGP di DSF, sedikit demi sedikit saya mulai ngefans juga, bukan sama kiprah balapnya, tetapi pada kemampuannya sebagai komentator, campur pemandu acara, campur wartawan, campur pembalap tester! Yoi, semua kerjaan itu dia borong!
Sebagai seorang mantan pembalap MotoGP, doi dengan mudah mewawancarai para pembalap di berbagai kelas. Hasilnya: top banget.... Beda dong kalau yang mewawancara seorang pembalap, tentunya pembalap yang diwawancarapun memberikan keterangan yang lebih berbobot. Sebagai pemirsa pun, saya banyak mendapat info dibelakang layar yang tidak akan keluar, seandainya si pewawancara hanya wartawan olahraga biasa.
Untuk mengorek informasi dari pembalap dan orang-orang penting di MotoGP, seorang pewawancara tidak hanya dituntut pandai berkomunikasi dan supel. Kemampuan berbahasa asing disini menjadi modal besar. Dan hal ini dikuasai Alex Hofmann. Doi bukan hanya lancar berbahasa inggris, tetapi juga bahasa Spanyol dan Italia! Ini merupakan faktor penting, terutama untuk mewawancarai pembalap kelas 125 cc yang rata-rata masih muda dan banyak yang tidak bisa aktiv berbahasa Inggris. Mungkin ada yang bisa berbahasa Inggris, tetapi perlu dipikirkan, informasi yang keluar dalam bahasa Inggris tentunya tidak selengkap dengan informasi yang dipaparkan dalam bahasa ibu si pembalap kan.... Nah, tampak kehebatan Hofmann disini sebagai seorang pewawancara, pembalap dan penerjemah.
Sepak Terjang Aprilia
Lho kok berubah judul, apa hubungannya dengan Alex Hofmann????? Ada Bro... ada bangeeeet! Masih ingat misteri joki Aprilia RSV-4 sebelum penyelenggaraan WSBK awal musim ini? Saat itu baru Max Biaggi yang dipastikan berduel untuk Aprilia, sedangkan joki satunya lagi belum dipastikan. Sebenarnya Aprilia menawarkan posisi ini kepada Alex Hofmann. Namun, Hofmann menolak dengan alasan dirinya masih belum 100% fit dari cedera. Hofmann sendiri mendapat tawaran ini bukan tanpa alasan jelas, tetapi karena dia joki tester yang paling berperan mengembangkan RSV-4. Hasil kerja Hofmann dan Aprilia memang berbuah manis, bahkan kalau tidak terjadi gangguan teknis, di Donington Park kemarin, Biaggi bisa jadi menyalip Spies disaat-saat terakhir. Dari racing line, terlihat Aprilia bisa lebih singkat memotong tikungan dibandingkan Yamaha. Dari tenaga pun, RSV-4 tidak kalah, hanya saja faktor umur Biaggi tidak bisa berbohong, apalagi kalau harus duel melawan Spies yang secara teknis top abies dan dalam usia jaya.
Kembali ke Hofmann.... Akibat ditolaknya lamaran Aprilia ini, Nakano pun mendapatkan berkah. Pembalap jepang ini berkesempatan menggeber Aprilia RSV-4 yang di tahun pertamanya terbilang sangat kompetitif. Bahkan klasemen saat ini memperlihatkan, Aprilia bertengger di atas Suzuki! Tampaknya Suzuki tanpa Neukirchner benar-benar ompong! Dengar-dengar kabar, Neukircher sendiri ingin segera turun di seri Brno... kita lihat saja, mudah-mudahan benar, sebab saat ini kompetisi WSBK terlihat mulai kurang greget dengan terlalu dominannya Spies. Haga yang terkesan main aman pun tampaknya harus mengubah strategi, maklum sekarang cuma terpaut belasan point akibat jatuhnya doi kemarin.
Dalam setiap siaran MotoGP, Hofmann yang masih dipercaya Aprilia mengembangkan RSV-4, menggeber motor ini di setiap lintasan yang digunakan! Doi mengitari sirkuit sambil memberikan komentar cara menaklukkan sirkuit dan memberikan tips-tips menaklukkan tikungan sirkuit-sirkuit tertentu. Performa RSV-4 pun terlihat lumayan menggiurkan. Di Mugello lalu, Hofmann menggeber motor gress ini hingga "hanya" 290 Km/jam, kalah 40-50 Km/jam dari motor-motor MotoGP.
Ini lucu lho... kan yang jadi sponsor siaran langsung MotoGP Suzuki Jerman.... Nah kok yang melakukan product placement malah Aprilia???? Aprilia sendiri berniat menurunkan minimal 4 motor untuk menggempur WSBK tahun depan. Niat ini bisa dimaklumi, dan memang harus dilakukan, sebab ladang emas mereka, yakni kelas 250 cc 2 tak akan digantikan Moto2 yang keseluruhan mesinnya disuplai Honda. Lagipula, bukankah motor yang bisa dimiliki umum adalah motor-motor yang berlaga di ajang WSBK? Jadi, jangan heran jika tahun depan Aprilia bisa merajalela di WSBK. Mungkin, Hofmann pun kembali turun balap di WSBK...
Foto:HP-Klassikku

2 komentar:

  1. Alex Hofmann, yg paling ane inget sih di 2007 dipecat Luis D'Antin gara2 retire pas race di Estoril, alesannya ngga ada motivasi untuk menang...soale selalu hampir jadi juru kunci =))

    wah..keknya Alex ini menjalankan tips2 kiat eksis di dunia balap dari ente...ngga bakalan nganggur, bisa jadi test rider, komentator, calo tiket, jualan pecel, macem2 dah... :P

    *sepertinya ane udah ketularan sesat..

    BalasHapus
  2. Kayaknya frustasi tuh... Korban Ducati sebelom Melandri ya hehehe...
    Doi emang bakat reporternya jauh lebih top dibandingkan bakat balapnya..
    dia sendiri bilang, secara berat badan dia ga menguntungkan.. kalo lengkap pake baju balap plus helm, sepatu, sarung tangan n protektor, Hofmann lebih berat 20 Kg dibandingin Nakano.. kayanya ini alesan dia lebih seneng ngembangin motor dibandingin jadi pembalap.
    Saudara Nunoe, Selamat...Anda memang sudah tersesat hihi.......

    BalasHapus