Jumat, 17 April 2009

Tak Sepopuler Sate dan Karapan Sapi

Minggu lalu, artikel ''Asal Usul Nama Jawa'' dari bulan Maret lalu mendapat gangguan gaib dari Mbah Bro Petromaxx. Dalam gangguan gaibnya itu muncullah nama: Suzuki Madura. Saya pribadi juga baru tahu kalau ada yang namanya Suzuki Madura, sebuah sepeda motor yang sayangnya tidak setenar pesaing-pesaingnya, yakni Honda Magna, Kawasaki Eliminator dan Yamaha V-Max.
Nama Madura di motor ini memang diambil dari pulau yang letaknya di ujung timur pulau Jawa dan terkenal dengan karapan sapinya itu (meskipun kadang yang dipakai duél drag race kebo). Senjata khas asal Madura, yakni clurit terlihat mempengaruhi desain jok, bodi dan spatbor belakang motor city cruiser ini.
Suzuki Madura yang hadir di pertengahan tahun 80an, atau tepatnya tahun 1985 dan 1986 hanya diproduksi sedikit oleh Suzuki. Suzuki sendiri menawarkan 2 tipe, yakni GV1200GL dan GV700GL. Keduanya sama-sama menganut mesin V-4 82° dengan 4 klep per silinder (ni kalo minta skir klep bikin pegel dan kalo minta turun mesin bikin bangkrut...). Gosipnya doi diproduksi pada tahun 1984-1985, hanya saja diedarkan pada tahun 1985-1986. Untuk model V700 (disingkat V700 saja ya), Suzuki hanya mengedarkannya di tahun 1985 saja. Jumlah total Suzuki Madura tergolong sedikit, yakni hanya 5099 unit. Jumlah itu didapat dari hasil produksi tahun 1984 sebanyak 3438 unit dan tahun selanjutnya hanya sebanyak 1661 unit.
Kita mulai dari yang berkapasitas kecil, yakni V700. Motor berperawakan gembul ini berkapasitas 698 cc. Untuk memenuhi permintaan mesin V-4 DOHC berpendingin air ini, Suzuki menjatahi V700 dengan 4 buah karburator Mikuni BDS 33 mm. Mesin gahar dengan 6 tingkat percepatan ini memiliki kompresi 10,5:1, yang berarti minta minuman yang lebih mahal. Di spidometernya sendiri, red zone baru diraih di 10750 rpm. Menurut pengukuran majalah Cycle World Magazine, V700 menempuh jarak 1/4 mil dengan catatan waktu 12,89 detik dan memasuki finish dengan kecepatan 102,96 mph.
Kita beralih ke yang lebih besar, yakni V1200. Motor ini berkapasitas tepatnya 1165 cc dan berkompresi sama dengan si kecil. Sesuai kapasitasnya yang lebih besar, doi dipersenjatai karburator berventuri lebih besar juga, yakni 4 buah Mikuni BDS 36 mm, wah bikin keder nih borosnya. Motor berbobot kosong 245 kg ini memiliki tenaga yang masih cukup bersaing dengan V-Max saat itu, yakni 117 PS (kalah 23 PS). Layaknya motor sekarang, motor dengan konstruksi mesin yang sama dan berkapasitas lebih besar pada umumnya memiliki putaran mesin yang lebih rendah. Misalnya motor superbike Jepang 1000 cc meraih tenaga puncaknya di kisaran 12000 rpm, sedangkan yang 600 cc bermain di kisaran 13000-14000 rpm. Fenomena yang sama juga kita jumpai di Suzuki Madura. Jika si kecil mulai kesakitan di 10750 rpm, maka si bongsor mulai bete jika joki menggebernya lebih dari 9500 rpm.
Cycle Magazine Januari 1986 sempat menguji performa V1200. Dari catatan mereka, V1200 memiliki tenaga puncak di roda belakang sebesar 89, 36 PS @ 8500 rpm dan bertorsi maksimum 61,41 Nm @ 6800 rpm. Ketika diadu drag race melawan Yamaha V-Max, Kawasaki Eliminator 900 dan Honda Magna, Suzuki Madura sanggup menghuni tempat kedua di bawah V-Max dengan catatan 11,36 detik @ 117,18 mph. V-Max sendiri unggul cukup jauh, yakni 10,99 detik @ 124,04 mph. Sebaliknya, Suzuki Madura hanya unggul tipis di ajang buang-buang bensin 1/4 mil ini. Honda Magna yang menghuni urutan buncit tembus 11,44 detik @ 118,42 mph, padahal kapasitasnya lebih kecil dibandingkan Suzuki Madura!
Mengapa Suzuki Madura hanya singkat usia produksinya? Menurut Terawang gaib Ki Gede Anue, Suzuki Madura tidak sedahsyat sate Madura ataupun semaut sabetan clurit! Performanya terbilang lembut dan tidak seganas kompetitornya. Menurut para pemiliknya, motor ini memang bukan buat kebut-kebutan, paling enak adalah mengendarainya dengan santai, sebab riding position, jok dan suspensinya memang dirancang untuk itu.
Satu alasan penting lainnya yang dianggap menjadi faktor kegagalan adalah kapasitas tankinya yang terlalu kecil! Jika Honda Magna bisa touring sejauh 174 mil, maka Suzuki Madura hanya sanggup menempuh jarak 130 mil tanpa mampir ke pom bensin, akibatnya, beberapa bikers memodifikasi tanki si Madura menjadi lebih besar layaknya Bo Bariah si tukang pecel di Film Unyil. Penggemarnya sendiri tidak menyebut Suzuki Madura sebagai motor touring, tetapi polite city cruiser. Makanya,kalau sampai ada Bro yang bisa gebet Suzuki Madura, jangan dibobok itu knalpot! Suara mesin V-4 plus knalpot bobok bisa membahayakan keselamatan Bro, apalagi kalau rumah di kampung, wah bisa diclurit sampeyan.......
Semoga dengan adanya artikel ini, Mbah Bro Petromaxx bisa puas di alamnya... jangan ganggu-ganggu lagi ya Mbah Bro... Kita sama-sama makhluk Tuhan, hiduplah di alamnya masing-masing hehehe... pisss ah... kabuuuuuuurrrrr (jurus langkah 1000 mode on).


Sumber: Sinar Petromaxx
Terawang Gaib by Ki Gede Anue
Foto: Bajakan

4 komentar:

  1. weghhh mangstab bro..
    lengkap abis review nya hiakakakaka..

    dan betul emang motor ini menurut sebuah tulisan yg gw lupa entah dimana..
    ktnya munculnya untuk mendampingi (menandingi) kemunculan VMAx dan eliminator kala itu dengan agresif (makanya inspirasinya MADURA) dalam artian cepat di produksi dan di munculkan.. sayang kemunculan nya tidak tahan lama.. :-)

    Btw blog ini akan tetap di pantau dari alam Ghoib bro jangan salah..
    Roger2 dimonitor gitu Ganti..!!
    hiakakakakakaka..

    BalasHapus
  2. ramuan madura ternyata tidak tahan lama, gimana kalo suzuki keluarin lagi kaya Yamaha V-Max sekarang, tapi namanya diganti: Suzuki Kuku Bima, mungkin lebih tahan lama hehehe....

    BalasHapus
  3. kalo namanya diganti Suzuki Viagra kayaknya lebih menjanjikan pakde bro... :p

    BalasHapus
  4. apa itu Viagra???? (aku masih polos hihihi...)

    BalasHapus