Itulah peribahasa ala beberapa produsen motor. Salah satu contohnya ya yang dilakukan Yamaha. Mengenai YZF-R125 sepertinya tidak perlu dibahas ulang ya Bro. Yang menarik adalah 2 jagoan baru Yamaha untuk menggaet hati ABG Jerman. Yup, motor kelas bulu ringan yang memang seru diajak loncat-loncatan, yakni WR 125. Singkatan apa itu WR? Sebagai mantan murid di sekolah-sekolah Indonesia yang tiap hari senin melakukan upacara bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan, pasti langsung terlintas Wage Rudolf! Oke, kita lupakan masalah singkat-menyingkat.
Untuk menghadapi tahun 2009 yang penuh tanda tanya, Yamaha meluncurkan dua produk yang memanfaatkan mesin dari produk sebelumnya yang terbukti sukses menggebet hati para ABG, yakni YZF-R125. Mesin 4 tak 1 silinder dengan 4 klep dan didukung pasokan bahan bakar dari sitem injeksi dinilai sangat cocok untuk ABG yang baru naik motor. Tenaga 15 PS tentunya cukup untuk menggerakkan WR 125 X dan WR 125 R yang berbobot full tank masih di bawah 140 Kg.
Foto motor yang berwarna hitam itu adalah foto Yamaha WR 125 R yang menjunjung konsep motor enduro-trail. Penampilannya boleh dibilang klassik dan sederhana. Entah apakah akan ada pilihan warna lain selain hitam-merah. Kontur ban pacul dengan velg jari-jari tipis dengan lingkar lebar boleh diandalkan untuk melahap medan bebas aspal dan cinta tanah air, disini tanah-di sana air. Bukan tidak mungkin WR 125 R menggaet hati pak tani yang selama ini mengeluh, kalau kebonya tidak bisa diajak mejeng. WR 125 R tentunya tidak cuma bisa diajak membajak sawah, tetapi juga bisa diandalkan membantu pak tani membajak hati wanita pedesaan pendamba sosok bikers seperti Ali Topan.
Untuk membajak hati wanita perkotaan, WR 125 X yang bergaya supermoto adalah pilihan yang lebih baik. Dengan ban lebar, velg lebar, cakram diameter lebar, niscaya terbuka kesempatan lebar untuk menggebet doi baru. Kombinasi warna yang ditawarkan juga dahsyat! Senada dengan corak Yamaha R6 putih-merah (atau mirip Supra X 125 versi Team British American Racing???). Singkat kata, WR 125 X paling cocok untuk melahap jalanan Ibu Kota yang penuh kejutan...lagi anteng-anteng di belakang mobil, tau-tau LOBANG!!! Motor trail dan supermoto memang cocok Bro dengan jalanan di Indonesia, masalahnya, tinggi badan mayoritas kita-kita yang tidak cocok..Mungkin itu alasan Yamaha Scorpio dikorting tingginya dan dialihkan fungsinya menjadi street bike. Kebayang dong kalau macet-macet naik motor supermoto, pas berhenti mesti jinjit-jinjit. Kalau satu orang tidak masalah, nah kalau misalkan yang bermacet-macet ria motor supermoto semua, bikersnya jinjit-jinjit semua: jatoh satu, jatoh semua dong...Ingat efek domino di parkiran motor hihi...
Soal harga, Yamaha belum menentukan. Menurut terawang gaib yang kali ini datang dari Madam Prahara, harga WR 125 R masih lebih murah dibandingkan WR 125 X. Harga kedua WR ini ditaksirkan Madam masih dibawah YZF-R125, artinya masih bergerak direntang harga 3000-3500 Euro. Mungkin saja terawang gaib Madam Prahara meleset, maklum, beliau biangnya Prahara. Perkiraan ini kiranya masih masuk akal, sebab body kit dan kaki-kaki WR 125 lebih irit biaya produksi dibandingkan YZF-R125. Pastinya ABG Jerman saat ini hanya bisa berdoa-doa supaya WR 125 dilego dengan harga mahasiswa.
Bagaimana YMKI? Bukankah Yamaha Scorpio sebaiknya dikembalikan ke kodrat asalnya daripada dipensiunkan begitu saja? Syukur-syukur tampangnya mirip si supermoto WR 125 X. Dijamin, kalau sampai terealisasi dan diluncurkan dalam rangka menyambut musim banjir plus dilego di bawah 20 juta, YMKI bakal touching our heart one more time...
Sumber:
http://www.mo-web.de/
Terawang Gaib by Madam Prahara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar