Ngirit Yang Gratis

Ada masa di mana kita kadang-kadang dalam kondisi perekonomian yang ancur minah dan terancam eksistensinya, misalkan, ada salah satu anggota keluarga yang harus diopname di rumah sakit. Semua tahu sendiri, biaya opname rumah sakit sangat kompetitif dengan biaya hura-hura di hotel bintang lima. Kalau sudah begini, ngutang sana-sini yang tadinya sangat dihindaripun terpaksa dilakoni, di sisi lain ikat pinggang pun harus dikencangkan. Sang tunggangan pun harus ikutan mengencangkan ikatan selang bensin. Yup, harus ikutan ngirit!

Bagaimana sih caranya ngirit? Kalau saya tuliskan, banyak Bro... dan pastinya situ semua sudah pinter deh, ya dengan kondisi motor yang secara keseluruhan sehat tentunya menjadi syarat utama. Kalau masih ada rejeki, ya bisa beli peranti tambahan yang diklaim menaikkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Namun, semua itu kan harus merogoh kocek, lha ini kan skenarionya bangkrut mode on fire....... Caranya beda dong: Naik sepeda, jalan kaki, nebeng hehe... oke serius sekarang......

Cara ngirit yang gratis ya: cara kita berkendara! Ini dia yang paling kita-kita demen: GRATIS! Soal buka gas tidak mendadak, tidak ngerem mendadak, menggunakan putaran mesin yang sesuai, situ semua semestinya sudah pinter. Biar tambah pinter, saya kasih 2 tips lagi yang sering dilupakan: Matikan mesin dan engine break!

Matikan mesin: (Yah... ini nenek gw juga tau...) Nah, kalau nenek situ saja tahu, masa tidak kita praktikan? Bukankah kalau melewati jalur yang kita kenal karakter lampu merahnya kita bisa dengan tenang mematikan mesin? Hemat bensin, mengurangi global warming dan berhenti saling meracuni kan? Kalau polusi yang diantarkan knalpot ke udara bebas katanya bikin bloon, nah, sudah berapa point IQ kita yang melorot gara-gara menghirup asap kendaraan di lampu merah???

Ada yang berpendapat, saat menyalakan mesin, banyak bensin yang akan terbuang... Well, itu tidak benar (katanya siaran TV Jerman yang saya tonton). Di siaran TV itu, volume udara yang dikeluarkan dari knalpot diukur dengan balon, memang sih kelihatannya sepele, tetapi logis juga kok... Balon pecah setelah beberapa detik menunggu lampu merah, sedangkan mesin yang tidak dinyalakan selama penantian dan dinyalakan menjelang lampu merah padam juga meniup balon saat mesin dinyalakan. Namun, sedikit saja, jadi si balon tetap sehat wal'afiat.

Ada yang beralasan, takut akinya soak kalau keseringan melakukan trik ini. Bisa jadi sih, apalagi kalau hanya mengandalkan elektrik starter. Sebagai bikers, sebaiknya jangan terlalu manja.. Gunakanlah kick starter! Saya pakai Tiger saja santai kok menggunakan kick starter... Tentunya buat yang belum biasa harus dibiasakan.. malah, kick starter seringkali lebih manjur kok dibandingkan elektrik starter.

Kalau sudah mahir menggunakan kick starter dan ingin lebih irit lagi, silahkan di non aktifkan elektrik starternya. Bukan dicabut dinamo starternya, cukup gir yang menghubungkan dinamo dengan mesin. Nah, dijamin motor Ente lebih hemat bensin, enteng Bro... Trik ini lumrah di motor-motor kompetisi lho... Putaran mesin dijamin lebih enteng. Kerasa kok bedanya, ya kaya beda rasa pas ganti busi bekas ke busi baru lah... Namun, untuk yang kagokan atau terlalu sering terjebak kemacetan, mungkin teknik ini kurang cocok diikuti.

Engine Brake: Banyak yang menekan kopling saat motor meluncur di turunan dengan maksud mengirit bahan bakar. Teknik ini sebenarnya kurang tepat, sebab mengundang bahaya! Bagaimana dengan engine brake? Justru ini yang harus digunakan, sebab konsumsi bensin saat mesin melakukan engine brake=0. Tidak percaya????? Saya pada awalnya juga tidak... Namun, di siaran TV itu dikatakan demikian! Tentunya saya terus berusaha mencari tahu, hingga suatu hari terjawab sudah. Saya nebeng mobil teman, nah di dasbornya tertera konsumsi bensin mobil itu.

Saat engine brake, tertera 0 liter /100 Km (di sini satuan konsumsi bensin adalah per 100 km). Bagaimana saat berhenti di lampu merah? Nah mesin kan stasioner tuh, artinya sama juga dengan saat kalau kita meluncur, kita menekan kopling. Di saat stasioner, indikator menunjukkan 0,6 liter/ 100 Km. Nah, ga rugi bensin kan kalau menggunakan engine brake... Memang pelan dibandingkan meluncur dengan menekan kopling, tetapi lebih aman kan... Kalau mau motor tidak lekas berhenti saat di turunan, silahkan gunakan gigi tinggi dan tetap menggunakan engine brake. Oke, begitu saja dulu teorinya, selamat dipraktikkan.... Jika Anda tertangkap, maka Arie Slight akan menyangkalnya. Teks ini akan hancur dengan sendirinya dalam 5 detik jika Anda menyiramkan segelas air di atas komputer Anda........

Foto: HP-Klassikku