Senin, 01 Desember 2008

BMW S 1000 RR: Hilangnya Idealisme BMW





Persiapan BMW menjelang WSBK 2009 tidak main-main. Segala sesuatu diperhitungkan dengan cermat dan dikerjakan penuh totalitas, sesuai dengan mentalitas kerja orang Jerman. BMW tidak ingin hanya menjadi penggembira di tahun perdananya, untuk itu mereka melakukan riset secara berkesinambungan. Untuk memuluskan jalan menuju podium WSBK, BMW menggandeng tim Alpha Technik, tim papan atas yang sejak tahun 1996 aktif di ajang balap moge. Alpha Technik sudah kenyang mencicipi podium dan kemenangan di ajang balap superbike maupun supersport IDM, alias road race mogenya Jerman yang juga diikuti banyak pembalap dari negeri tetangga. Bos Alpha Technik, Josef Hofmann dan Josef Meier, ternyata cukup nasionalis dengan menurunkan BMW untuk memenuhi ambisi mereka untuk berhenti menjadi juara kandang dan naik kelas ke ajang WSBK. Selama ini, Alpha Technik dikenal identik dengan Honda.

Banyak yang bertanya-tanya, kenapa BMW tidak mendirikan departemen balap motor sendiri dan malah menggandeng tim balap dari luar pabrikan. Alasannya sederhana: jumlah jam kerja. Begini ceritanya Bro: Di Jerman, serikat pekerja menuntut jam kerja yang hanya 35 jam per minggu, jumlah jam kerja ini termasuk sedikit. Balap menuntut jam kerja yang lebih fleksibel dan karyawan yang senang berlembur ria. Di satu sisi, mekanik dan para insinyur dituntut bekerja tidak kenal waktu, tetapi di sisi lain banyak bonusnya juga dong... Untuk menghindari aturan-aturan ketat ketenagakerjaan dan prosedur administrasi pabrikan, digandenglah Alpha Technik dan didirikanlah tim balap yang istilahnya independent dari pabrikan.

Keseriusan BMW bisa dilihat dari jumlah tukang insinyur yang dipekerjakan untuk proyek superbike ini. 40 insinyur BMW siap memindahkan meja kerja mereka ke area bengkel Alpha Technik yang luasnya 17000 meter persegi saja. Di kawasan bengkel ini dapat dijumpai berbagai departemen yang menunjang performa S 1000 RR, yakni bagian mesin, bagian suspensi dan bagian elektronik.

Alkisah pada zaman dahulu kala di awal tahun 90-an, BMW sebenarnya sudah ngebet ingin berpartisipasi di ajang WSBK. Mereka sudah menyiapkan 3 motor Superbike bermesin boxer, mesin khas BMW. Motor prototip berkatup desmodromik ini tidak berumur panjang (atau jangan-jangan si BMW HP2 Sport??). BMW menyadari, kalau gacoan mereka keok melawan mesin Twin asal Bologna, Ducati. Alasan utamanya adalah masalah aerodinamika yang buruk. BMW dengan mesin Boxer memang gagah, tetapi amat sangat tidak aerodinamis sekali deh... Dalam kompetisi WSBK yang extra ketat, tidak ada ampun untuk motor-motor yang tidak kompetitif.

Menghadapi WSBK 2009, BMW bekerja keras sejak 3 tahun lalu. Bos proyek BMW Superbike, Poschner mengatakan, timnya bekerja sepenuh hati dan penuh kegembiraan (kalau duit melimpah, siapa sih yang tidak gembira???). Ia menilai, perkembangan proyek ini sangat baik. Tidak seperti kasus di awal tahun 90-an, kali ini BMW benar-benar tidak mengenal arti idealisme. Lihat saja dari bentuknya, mirip moge-moge Jepang kan? Perhatikan saja fairing yang mirip perpaduan Kawasaki ZX-10R dan Yamaha R1, buritan juga sepintas seperti perpaduan R6 dan GSX-R. Knalpot yang kecil di sisi kanan mengingatkan pada konstruksi CBR 1000 RR atau R6. Idealisme penggunaan mesin Boxer pun tidak ditemukan lagi pada S 1000 RR.

S 1000 RR bukan motor penganut idealisme BMW. Kali ini BMW menjunjung kata: Praktis!! BMW sendiri mengakui, S 1000 RR adalah hasil studi mereka atas moge-moge Jepang. Mereka menguji keunggulan dan kelemahan moge-moge Jepang. Hal-hal terbaik yang mereka temukan di moge-moge Jepang mereka wujudkan di mainan barunya ini, sedangkan kelemahan-kelemahan moge-moge Jepang itu diminimalisir. Moto BMW kali ini: All the best from JAPAN, but made in GERMANY.

Melihat riset dan tekad BMW, tampaknya S 1000 RR sudah dapat sedikit berbicara di ajang WSBK. Apalagi ditunggangi pembalap berpengalaman dan mantan juara dunia seperti Troy Corser dan pembalap Spanyol penuh kejutan, Ruben Xaus. Bukan hal yang mustahil motor ini dapat mencuri podium. Untuk itu, BMW membekali S 1000 RR versi balap dengan mesin bertenaga diatas 200 PS dan suspensi kelas wahid dari Öhlins dan knalpot Akrapovic. Motor yang menggunakan material yang ringan untuk rangka dan lengan ayun serta body dari karbon ini mengandung teknologi sensor dan elektronik yang terbukti ampuh menjaga kecepatan motor di tikungan. Pengalaman BMW di ajang F-1 dan konstruksi mesin motor BMW seri K bisa dilihat di kepala silinder dan sistem klep mesin balap ini. Mesin dirancang kompak untuk memudahkan penentuan titik berat motor dan menguntungkan dari segi aerodinamika. Gearbox yang kompak dan kecil memungkinkan insinyur mencangkokkan lengan ayun yang lebih panjang tanpa membuat jarak sumbu roda menjadi melar, artinya kelincahan, stabilitas motor dan traksi ke aspal lebih terjaga. Kita lihat saja nanti kiprah perdananya tanggal 1 Maret 2009 dari Phillip Island, Australia.

BMW juga sedang sibuk-sibuknya mengadakan test ride di berbagai tempat (2 foto terbawah adalah hasil jepretan terlarang saat pengetesan S 1000 RR versi jalanan di Albacete, Spanyol). Maklum, untuk bisa mengikuti ajang WSBK, BMW dituntut memenuhi Quota produksi. Pada tahun 2009 nanti, BMW harus memproduksi minimal 1000 unit S 1000 RR. Sebelum start pertama WSBK, BMW harus sudah menyelesaikan 125 unit, sisanya yang 875 unit bisa diangsur hingga akhir tahun 2009. Tahun depan, S 1000 RR baru dipasarkan di Jerman. Gosipnya, daftar antrean di dealer motor mirip kasus Yamaha V-ixion. Maklum, BMW yang superior ini hanya dibanderol 15000 Euroan, artinya terpaut tidak jauh dari moge-moge Superbike Jepang kelas 1000 cc yang tahun ini dipasarkan dikitaran 13000 Euro. Ayo Bro..harga promosi tuh.... Tapi sabar ya, S 1000 RR baru dipasarkan secara internasional awal tahun 2010. Ayo...masih ada waktu setahun lebih untuk nabung kan...kalo saya sih seperti biasa: menyerah sebelum menabung...


Sumber:

Motorradmagazin 12/2008
http://www.mo-web.de/
http://www.s1000rr.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar